Archive for January 2014
20 Desain Kreatif Lemari Buku dengan Konsep Mengagumkan
Setiap kali kita berbicara tentang furniture sedang kita masih awam, topik pembicaraan mungkin akan menjadi sedikit membosankan. Dan jika kita bukan penggemar buku, mungkin berbicara tentang buku juga akan menjadi hal yang membosankan. Namun dalam artikel ini kita tidak akan berbicara mengenai furniture atau buku secara teknis. Artikel kali ini akan menyajikan berbagai ide kreatif dan unik, desain lemari atau tempat penyimpanan buku.
Tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku, namun desain-desain kreatif lemari buku ini juga memberikan nilai lebih dengan tampilannya yang unik. Lemari buku ini juga memberikan suasana yang berbeda pada ruangan yang ditempatinya. Merupakan sebuah ungkapan ekspresi, konsep diluar batas, ide kreatif dari berbagai hal yang ada disekitar dalam wujud sebuah lemari buku. Berikut ini adalah 20 desain kreatif lemari buku dengan konsep yang mengagumkan, Enjoy!
1. Desain Lemari Buku “Bookworm”
Studio desain asal Belanda, Atelier 010 memiliki ide kreatif untuk membuat lemari buku dengan tampilan yang unik dan minimalis. The Bookworm, demikianlah nama lemari buku ini, terinspirasi dari bentuk melengkung cacing. Lemari buku ini didesain dengan bagian sekelilingnya digunakan sebagai tempat penyimpanan buku dan bagian tengah dapat digunakan sebagai ruang baca. Tidak hanya kreatif, desain ini juga sepenuhnya praktis untuk digunakan.
Desainer: Atelier 010
2. Desain Lemari Buku “CONCEAL Book Shelf”
Desain lemari buku ini mungkin adalah desain yang paling unik dan simpel dalam artikel ini. Dirancang supaya buku terlihat melayang, desain inovatif ini dirancang oleh Studio desain Miron Lior. Meskipun terlihat sangat sederhana – Conceal Book Shelf mampu menyangga beban buku hingga seberat 7kg. Desain ini telah memenangkan berbagai penghargaan karena desainnya yang inovatif, imajinatif dan inspiratif.
Desainer: Miron Lior
3. Desain Lemari Buku “Squaring Moveable Bookshelf”
Sekilas melihat lemari buku ini, tampak seperti lemari penyimpanan buku biasa, namun dibalik tampilannya yang biasa lemari ini menyimpan sesuatu yang luar biasa. Squaring Book Shelf – lemari buku ini dirancang oleh desainer asal Korea Sehoon Lee. Squaring Book Shelf dirancang dapat bergerak dan berubah bentuk. Dibalik lemari buku ini terdapat engsel yang memungkinkan lemari untuk berubah bentuk. Simak juga video dibawah ini untuk melihat bagaimana lemari buku mengagumkan ini bekerja.
Desainer: Sehoon Lee
4. Desain Lemari Buku “Voronoi”
Bagaimana jika kita dapat membuat lemari buku sesuai dengan keinginan kita? Hal inilah yang dapat menjadi nilai tambah pada sebuah produk. Ide inipun dimulai oleh Alan Rorie melalui proyek Voronoi. Proyek ini adalah sebuah ide kreatif yang memungkinkan kita untuk merancang lemari buku sendiri. Voronoi merupakan contoh bagaimana teknologi komputasi dapat digunakan untuk membuat nilai tambah pada suatu produk.
Dengan menggunakan aplikasi pada iPad, customer dapat merancang sendiri lemari buku secara interaktif dan mewujudkannya sesuai dengan desain yang telah dibuat. Aplikasi Voronoi merupakan konsep inovatif berbasis algoritma.
Tujuan dari proyek Voronoi bukan terletak pada bagaimana desainer membuat sebuah desain yang indah, namun customer dapat berkolaborasi untuk membuat sebuah desain lemari buku sesuai dengan keinginan. Proyek ini pun telah berhasil meraih perhatian dan dukungan dana di website fund raising Kickstarter. Simak juga konsep Voronoi pada video dibawah ini:
Desainer: Hero Design
5. Desain Lemari Buku “Bookcase Staircase”
Studio Arsitektur asal London Levitate Architects memliki solusi yang menarik bagaimana membuat lemari buku dengan memanfaatkan ruangan kosong pada apartment. Ide kreatif ini dapat menjadi solusi bagi gaya hidup urban, dimana terbatasnya ruangan di apartment.
Desainer: Levitate Architects
6. Desain Lemari Buku “Second and A Half Dimension”
Sekilas melihat lemari buku ini sedikit membingungkan karena ilusi optik yang ditimbulkan dari garis geometri dan warna-warna pada lemari buku ini. Dinamakan dengan “Imeüble”, lemari buku ini di desain dengan menggunakan prinsip ilusi optik. Jika diperhatikan lebih dekat, lemari buku ini terbuat dari plastik yang dibentuk sedemikian rupa. Melalui lemari buku ini, desainer Bjørn Jørund Blikstad berharap dapat memberikan inspirasi kepada audiens, bagaimana tempat penyimpanan buku dapat menjadi sesuatu yang berharga.
Desainer: Bjørn Jørund Blikstad
7. Desain Lemari Buku “Industrial Shelf Pipe”
Tempat penyimpanan buku adalah salah satu contoh ide kreatif memanfaatkan berbagai benda di sekitar untuk membuat sesuatu yang unik. Konsep ini adalah salah satu ide kreatif yang muncul pada berbagai artikel blog/website mengenai DIY (Do It Yourself). Saat ini banyak orang-orang yang tertarik untuk mencoba membuat tempat penyimpanan buku dari pipa ini dengan berbagai desain dan bentuk. Cobalah kamu tulis pada google images dengan keyword “industrial pipe shelf diy”, maka akan muncul berbagai bentuk tempat penyimpanan buku dari pipa ini, dan tidak jarang mereka juga berbagai desain dan langkah-langkah pembuatannya.
8. Desain Lemari Buku “Malagana”
Dengan menggunakan modul penopang yang disusun satu sama lain pada bagian sikunya, desain lemari buku yang dinamakan Equilibrium ini telah menarik perhatian dengan menciptakan perasaan lucu dan kejutan. Meskipun tampak seperti menara yang akan jatuh, namun lemari buku ini mampu menahan beban buku hingga 72kg.
Desainer: Alejandro Gomez
9. Desain Lemari Buku “The Face Shelving”
Lemari buku berbentuk wajah ini merupakan ide kreatif dari Alexi McCarthy, seorang desainer dari London. Proyek membuat lemari buku berbentuk wajah ini ia namakan “The Face Shelving”, karena bentuknya yang menyerupai wajah. Idenya cukup unik, Setiap buku yang disimpan pada posisi tertentu ia akan membentuk berbagai ekspresi wajah yang berbeda-beda.
Desainer: Alex McCarthy
10. Desain Lemari Buku “Chuck”
Chuck adalah sebuah sistem penyimpanan buku yang terinspirasi oleh ide, bagaimana membuat sebuah ruangan yang fleksibel. Sepintas kayu ini tampak seperti sebuah rak sederhana, namun dibalik desainnya yang sederhana terdapat sebuah ide cerdas. Lemari buku ini sebenarnya dapat beradaptasi menyesuaikan bentuk terhadap benda-benda yang disimpan didalamnya. Fleksibilitas struktur pada Chuck memungkinkan untuk bereksplorasi memanfaatkan ruangan yang ada. Simak juga video dibawah ini untuk melihat bagaimana lemari buku ini bekerja dengan cara yang unik.
Histagrams: Sejarah dalam Balutan Instagram
Seandainya Instagram sudah ada sejak dulu, kira-kira apa yang akan diposting oleh para tokoh zaman dulu? Bayangkan saat mereka sedang melakukan momen-momen fenomenal lalu kita yang menjadi pertama kali melihatnya. Atau mungkin sekedar melihat betapa narsisnya Abraham Lincoln di depan cermin?
Histagrams adalah sebuah website yang berisi kumpulan berbagai foto unik yang menggambarkan seandainya Instagram sudah ada sejak dulu kala. Histagrams sendiri berarti “History depicted as Instagram” atau Sejarah dalam balutan Instagram.
Website: Histagram
Svalbard Seed Vault, Perpustakaan Benih Tanaman Seluruh Dunia
Isu tentang kepunahan seringkali ditujukan kepada binatang saja. Namun, sebenarnya tidak hanya binatang yang menghadapi isu kepunahan, tanaman-tanaman juga hidup di bawah ancaman kepunahan. Tanaman buah dan sayuran yang telah ditanam dan kembangkan oleh manusia selama ribuan tahun saat ini banyak yang telah punah dan terancam punah. Salah hasil studi menemukan bahwa, dari 8.000 lebih varietas tanaman pangan yang ditanam di Amerika Serikat pada tahun 1903, hanya 600 yang masih tetap ada pada tahun 1983.
Photograph via Dirtytrainers.org
Photograph by Global Crop Diversity Trust on Flickr
Saat ini dunia menghadapi berbagai perubahan yang cukup cepat, mulai dari perubahan iklim, populasi manusia yang semakin banyak, ancaman perang dan berbagai bencana alam. Kemudian muncul sebuah pertanyaan, bagaimana jika semua itu terjadi? Apakah spesies tanaman pangan yang tersisa cukup untuk memulai sebuah peradaban baru? Solusi dari semua itu adalah membangun sebuah “Bahtera Nuh” untuk benih tanaman.
Untuk menghadapi berbagai ancaman tersebut kemudian munculah ide untuk membuat sebuah tempat penyimpanan benih tanaman. Terletak sekitar 1.300 kilometer selatan Kutub Utara, di pulau Spitsbergen Norwegia, dalam sebuah gua bawah tanah, berdiri Brankas Benih Dunia Svalbard (Svalbard Global Seed Vault). Ini adalah sebuah benteng besar yang dapat menampung hingga 4,5 juta varietas benih. Sering juga disebut “Doomsday” Seed Vault, Svalbard Seed Vault adalah kebijakan jaminan dunia terhadap bencana botani, sehingga produksi pangan dapat segera dimulai di mana saja di planet ini setelah bencana regional atau global.
Photograph by Global Crop Diversity Trust on Flickr
Photograph by Global Crop Diversity Trust on Flickr
Meskipun pers menggambarkan brankas ini sebagai cara untuk memberikan tempat penampungan bagi “pengungsi benih” dalam kasus bencana global, namun saat ini brankas benih ini lebih sering digunakan ketika bank-bank benih (genebanks) kehilangan sampel karena salah urus, kecelakaan, kegagalan peralatan, pemotongan dana dan bencana alam, yang terjadi belakangan ini.
Saat ini terdapat 1.400 bank benih di seluruh dunia, tetapi banyak yang berada di negara-negara yang politiknya tidak stabil atau negara yang lingkungannya terancam. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa bank benih nasional juga telah dihancurkan oleh perang dan konflik sipil.
Photograph by Global Crop Diversity Trust on Flickr
Photograph by Global Crop Diversity Trust on Flickr
Brankas benih Svalbard diusulkan oleh Cary Fowler dan mendapat dukungan dana sebesar US $9 juta oleh pemerintah Norwegia. Penyimpanan benih tidak dipungut biaya, untuk biaya operasional nya dibayar oleh pemerintah Norwegia dan Global Crop Diversity Trust. Pendanaan utama bagi Trust berasal dari organisasi-organisasi, seperti Bill & Melinda Gates Foundation dan dari berbagai pemerintah di seluruh dunia.
Dibuka pada tahun 2008, dan dalam tahun pertama, sekitar 400.000 sampel benih telah disimpan dalam tempat penyimpanan. Sampel datang dari Irlandia, Amerika Serikat, Kanada, Swiss, Kolombia, Meksiko dan Suriah. Pada Maret 2013, jumlah sampel yang berbeda naik menjadi 770,000.
Photograph by Global Crop Diversity Trust on Flickr
Photograph by Global Crop Diversity Trust on Flickr
Photograph via Panoramio
Brankas benih ini dibangun 120 meter di dalam sebuah gunung batu pasir (sandstone) di Svalbard, Pulau Spitsbergen. Lokasi tersebut dianggap ideal karena kurangnya aktivitas tektonik dan permafrost-nya yang akan membantu pelestarian benih. Lokasinya yang terletak 130 meter di atas permukaan laut, memastikan bahwa situs ini tetap kering bahkan jika ice caps meleleh.
Benih yang dikemas dalam paket empat lapis khusus dan segel panas untuk mempertahankan kelembaban. Tambang Batubara lokal di dekatnya menyediakan daya untuk unit pendingin yang menyimpan benih pada suhu -18°C (0°F). Bahkan jika peralatan gagal, setidaknya beberapa minggu akan berlalu sebelum suhu naik ke -3°C (27°F) dari batuan batu pasir sekitarnya. Untuk menjaga keamanan, sensor gerak dan webcam memantau pintu. Menara kontrol di bandara setempat memiliki pandangan langsung dari situs, yang tetap dinyalakan selama bulan-bulan pada musim dingin yang gelap.
Photograph by Global Crop Diversity Trust on Flickr
Photograph by Global Crop Diversity Trust on Flickr
Photograph by Global Crop Diversity Trust on Flickr
Bentuk bangunan yang memanjang dan beratap datar serta pintu masuk beton di muka bangunan adalah sebuah karya seni yang menandai lokasi Svalbard Global Seed Vault dari jarak yang sangat jauh. Seniman Norwegia Dyveke Sanne ditugaskan untuk membuat instalasi cahaya. Atap brankas dan pintu masuk diisi dengan baja yang sangat reflektif, cermin dan prisma. Instalasi ini bertindak sebagai mercusuar, memantulkan cahaya kutub di musim panas, sedangkan pada saat musim dingin, jaringan 200 kabel serat optik memberikan berkas cahaya kehijauan dan putih.
Photograph by Global Crop Diversity Trust on Flickr
Photograph by Global Crop Diversity Trust on Flickr
Photograph by Global Crop Diversity Trust on Flickr
Meskipun telah menuai berbagai kontroversi, namun setidaknya keberadaan Brankas benih Svalbard ini telah membuka pintu bagi penelitian di dunia botani dan menjadi perpustakaan bagi keberagaman jenis tanaman yang ada di dunia ini. Selain itu, keberadaan brankas ini juga menjadi alat yang akan membantu bagi usaha pelestarian jenis-jenis tanaman yang terancam punah.